You are here
Home > Berita Bola > ‘Pemain Muda Juve Kebingungan, Milan Tak Punya Mental’

‘Pemain Muda Juve Kebingungan, Milan Tak Punya Mental’

'Pemain Muda Juve Kebingungan, Milan Tak Punya Mental'

SBOBET EURO — Juventus dan AC Milan sedang mengalami penurunan. Arrigo Sacchi menjelaskan kekurangan dari dua klub tersebut.

Juventus terancam gagal memperpanjang catatan scudetto di musim ini. Si Nyonya Tua saat ini sedang duduk di posisi ketiga dengan 49 poin dan tertinggal 10 angka dari Inter Milan selaku pemuncak klasemen Liga Italia.

Bianconeri kerap terpeleset melawan tim-tim yang seharusnya bisa dikalahkan. Namun, pada laga terakhirnya melawan Spezia mampu menang dengan skor meyakinkan, yakni 3-0.

Meski menang telak, Juventus sebetulnya masih meragukan. Konsistensi di tim Bianconeri masih belum terlihat.

“Masih ada ketidakpastian di sekitar Juventus, mereka mengalahkan Spezia, tapi gagal meyakinkan. Juventus punya motivasi dan tekad selama sembilan tahun terakhir,” tulis Sacchi dalam kolomnya di La Gazzetta dello Sport.

“Tim bertekad untuk menang, terlepas dari prestasi dan gaya permainannya. Juventus ingin sukses dengan segala cara yang mungkin mengandalkan para petarung dengan kepribadian yang hebat dan beberapa juara yang mampu memenangkan pertandingan sendirian.”

“Terus terang, sulit untuk menilai gaya permainan Juventus dan bahkan para pemain muda yang bergabung dengan tim di musim panas tampak bingung. Saya merasa mereka menemukan kelompok yang mengkhianati sejarah klub yang mulia ini.”

Sacchi juga bicara soal Milan. Setelah lari kencang sejak awal musim, Rossoneri akhir-akhir ini merosot dan peluang untuk merebut scudetto seperti sangat berat.

“Mereka berjuang melawan Udinese setelah kemenangan meyakinkan di Roma. Mereka tampaknya telah melupakan krisis kecil, tapi tidak seperti itu. Mereka tidak berjuang secara fisik tetapi secara mental,” Sacchi menjelaskan.

“Keberhasilan yang tidak biasa mereka lakukan dan tuntutan akan kemenangan bisa menghasilkan stres. Pada hari Rabu, mereka tidak menunjukkan determinasi, kecepatan, agresivitas, dan ritme. Akibatnya tim tidak terorganisir.”

“Banyak pemain menahan bola terlalu lama, jadi link dan operan terpengaruh. Yang lain mencoba menggiring bola ketika akan lebih baik untuk mengoper, dan seterusnya.”

“Ada sedikit gerakan tanpa bola. Para penyerang terlalu jauh dengan antar lini dan memfasilitasi pekerjaan para bek Udinese,” tegasnya.

Top